--> Skip to main content

Bolehkah menitipkan anak kepada neneknya?

Ibu saya sangat jelas diawal, tidak mau ketitipan cucunya. Menginap sekali-kali ok.
Bermain dengan mereka ok.
Tapi anak-anak saya dititipkan oleh yang maha kuasa di Rahim saya, oleh sebab itu, itu tanggung jawab saya. 
Bukan ibu saya lagi.
Tidak mau ketitipan bukan berarti tidak sayang.
Tapi cukup sudah beliau membesarkan saya dan adik-adik saya. 
Kini 'musim'nya beliau, tidur siang dengan tenang. 
Menikmati makanan tanpa gangguan.
Sholat dhuha dan bermunajat berlama-lama. 
Nagji Qur'an berlembar-lembar, menghadiri kajian-kajian.
Ini pembelajaran besar bagi anak saya, melihat bagaimana saya memperlakukan orang tua.
Karena, tidak berapa lama lagi...
akan datang giliran saya yang menua.
Kecuali keadaan terdesak seperti single parents, menurut saya pribadi, tidak ada alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan anak anak pada org tua.
Wallahu a'lam bis shawab.

Dari postingannya mbak Hanaa..

Pernah g sih dengar curahan hati seorang ibu tentang anak perempuannya yang menitipkan anaknya (cucu si ibu) selama ia bekerja setiap harinya?
*TanpaUdzurSyar'i*
.
Saya pernah ...
Dan rasanya sedih, ingin nangis.
Anak si ibu itu bilang kalau dia mau promil lagi (yang ke-3), ibu bilang ke anaknya
"Ibu g larang kamu hamil lagi, ibu cuma minta untuk berhenti kerja. Bukan g boleh punya anak lagi."
Tapi anaknya g faham, tetap bilang kalau ibunya g bolehin punya anak lagi.
Padahal maksud si ibu, ibu sudah capek di'titip'in cucu-cucunya.
Mungkin lebih tepatnya bukan di'titip'in cucu-cucunya, tapi merawat cucu-cucunya.
Bagaimana mungkin merawat?
Sejak lahir, ibunyalah yang mengurus cucunya, si anak pemulihan nifas. Selesai nifas kerja lagi, ibunyalah yang ngurus semua-muanya ...
Mandikan, nimang-nimang biar bobo, buatin susu, ganti popok, cuci baju, ajak jalan-jalan, mendidik dan lain lain yang tak terhitung pekerjaan yang di'titip'in anaknya ke ibundanya.
Belum lagi pekerjaan rumah tangga beliau sendiri, masak-nyuci-bebersih endeblaendebla.
.
Belumlah anaknya setengah tahun, hamil lagi. Si kakak baru 1th lewat dikit adiknya lahir, di tambah lagi 'titip'annya.
Ibu itu cerita, setiap hari ibu lari-larian buatin susu buat cucu 2, nimang-nimang boboin cucu 2 yang masih kecil-kecil, umur ibu sudah segini, udah g sekuat ketika muda dulu. Tapi anak ibu g ngerti, g faham.
Sekarang, ibu juga yang antar jemput sekolah cucu, nyuci baju cucu, nyetrika, masakin makan untuk cucu.
G terasa, sudah lewat 8th ibu di'titip'in cucu-cucunya selama anaknya cari uang setiap harinya, padahal suaminya berkerja, punya beberapa usaha pula.
Liburnya hanya hari ahad saja, itupun anak-anak tetap dirumah neneknya krn sudah terbiasa disana.
Jadi mungkin dibilangnya, anak-anak justri dititipkan ke ibunya untuk TIDUR saja. Adapun dirawat, dibesarkan, diurusi ... oleh neneknya.
.
Sediiih deh dengarnya, padahal bukan maksud tidak senang ditemani cucu-cucunya.
Hanya saja, usia segitu ngurus 2 bayi sampai 8th ... saya aja umur segini ngurus 2 anak belum sampai 8th rasanya warbyasah. Apalagi ibu itu?
Sudah membesarkan putrinya sampai dijadikan istri, ditambah lagi di'suruh' merawat anak-anak putrinya. Ia tidak juga faham bahwa wanita yang sudah tua itu tidak mampu menolak permintaannya untuk di'titip'in cucu-cucunya, hanya sj kali ini ia sudah sangat tua untuk pontang-panting mengurus bayi dengan 2 anak yang sedang senang main kabur-kaburan.
Dan putrinya masih belum faham juga lelahnya membesarkan anak, mungkin krn iapun belum merasakan 'menjadi ibu' sebab sibuk bekerja.
.
Sediiih, sampailah kakak lelakinya bilang 'mungkin dia baru akan sadar jadi ibu itu capek kalau ibu sudah meninggal! Baru deh ngerasain pengorbanan ibu, baru deh sadar kalau kerja di rumah itu lebih capek dari kerja di kantor!'
.
Sedihnya lagi, yang seperi itu sudah sangat biasa, bahkan dianggap wajar menitipkan anak karena kerja ke neneknya sejak bayi sampai anak gede 😢
#SayangiIbu
#IbuTidakMampuMenolak
#SebelumIaMeninggal
#SebelumMenyesal
Author : Kakak

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar