--> Skip to main content

Pengalaman disantet karena cemburu. Real story

PENGALAMAN DISANTET ORANG LOMBOK SELAMA HAMPIR 1 BULAN

Lama nggak nongol di Facebook, sekalinya nongol malah bawa berita seram.

Kejadiannya dimulai sejak awal Agustus lalu. Dan peristiwa ini terjadi waktu aku masih bekerja di Lombok.

Buat yang percaya ghaib, mungkin cerita disantet bisa dipercaya. Tapi buat yang nggak percaya gaib, monggo boleh diskip cerita ini.

Buat yang nggak kuat mental, nggak usah maksa baca ceritanya. Sebab cerita ini sebagian sudah pernah saya share di Instagram. Alhasil, banyak teman-teman yang merasa ngeri baca cerita saya.

Jadi aku ceritakan runut saja ya sejak awal...

****

Ceritanya bermula sejak awal Agustus 2019 ini. Pernah suatu hari aku merasakan badan tiba-tiba lelah dan rasanya kayak mau kusut gitu di suatu siang.

Terus tiba-tiba selama beberapa jam pundak aku rasanya berat banget, kayak ada pesumo Jepang yang lagi dudukin pundak kiri dan kanan.

Terus dari depan dan belakang, badan rasanya kayak di-press pakai press besi yang biasa ada di bengkel-bengkel mebel gitu.

Terus badan tuh rasanya kayak lemes dan berat. Mau ngapa-ngapain rasanya kayak orang sakit. Padahal aku nggak lagi sakit.

Aku juga dalam kondisi fit, pagi masih aktifitas seperti biasa. Pola makan teratur dan sehat. Bahkan aku juga rutin olah raga sesuai porsi tenaga tubuh.

Yang aneh, aku merasakan nih badan sakit banget kalau dipegang orang lain. Padahal nggak ada nggreges nggak ada demam.

Yang curiga itu pacarku. Sebab aku dipegang doang tangannya aja udah meringis-ringis kesakitan.

Sempat curiga dan dia nanya "Ntar deh, Li. Jangan-jangan kamu kena SANTET?"

Dan nggak tahu kenapa setelah ditanya gitu aku langsung nangis teriak-teriak nggak jelas.

Pacarku makin curiga. Langsung diruqyah lah aku. Dibacain surat Quran pendek dan dzikir.

Selesai diruqyah kembali normal. Berat-berat di pundak dan tekanan di badan juga menghilang. Terus wajah aku juga kembali fresh.

Tapi sejak itu pacarku curiga. Curiganya bukan disantet sih. Lebih ke ngira, jangan-jangan aku dipelet orang sana. Sebab sejak pertama kali dekat, pacarku menangkap ada keanehan di tingkah lakuku.

Katanya aku sering membicarakan nama seseorang di hadapan dia. Namanya Mr. X. Terus waktu itu dia juga mergokin aku memberikan barang-barang mahalku ke Mr. X secara cuma-cuma (seperti motor, kamera), padahal aku baru beli dan hampir nggak pernah pakai sendiri.

Pacarku juga mergokin ada aliran dana puluhan juta dari rekening aku mengalir ke bisnis Mr. X. Dan aku mendapatkan imbalan yang sangat sedikit, tidak sepadan dengan apa yang aku keluarkan dan apa yang aku kerjakan.

Herannya, waktu disadarkan sama pacar aku bahwa sistem bisnis yang aku jalin dengan Mr. X ini tidak sehat, aku selalu menentang dan menganggap semuanya wajar-wajar saja.

Melalui persuasi berkali-kali, akhirnya pelan-pelan aku mulai sadar kalau semua yang aku lakukan ke Mr. X memang nggak wajar. Untungnya sejak awal Juli, aku mulai menarik semua barang-barangku seperti kamera dan motor dari dia.

Aku juga mulai menjaga jarak dengan Mr. X, sebab aku berencana menikah dengan pacarku dan berkomitmen untuk menutup akses kepada laki-laki manapun untuk mendekat.

Dengan Mr. X pun aku mulai membina hubungan rekanan secara profesional. Kami jarang bertemu dan bicara, kecuali terkait pekerjaan dan usaha.

***

Karena pacar aku takut banget aku berada dalam pengaruh pelet Mr. X, maka dia menyarankan aku untuk sering-sering berdoa, selalu solat 5 waktu (kalau bisa tepat waktu), dan kalau perlu ruqyah mandiri.

Semenjak saat itu aku juga tidak berani menerima pemberian barang / makanan dari pihak Mr. X. Sebab aku mendapat info kalau pelet itu bisa menggunakan sarana barang / makanan / minuman dari pelaku.

Di awal Agustus pacar aku juga beberapa kali menemukan keanehan dari diri aku.

Pernah saat kami berkunjung ke Gili Trawangan, kami terlibat pertengkaran sengit. Bahkan pacar aku sampai kuusir dari pulau dan kusuruh pulang ke Surabaya.

Pasalnya aku mendengar pacarku berkata-kata sangat kasar, suaranya berubah menjadi sangat berat dan intimidatif. Aku juga mendengar berkali-kali pacarku mengancam mau membunuh aku dan Mr. X bersamaan.

Karena aku tipikal perempuan yang nggak suka diintimidasi, pacarku langsung kuusir dan bahkan aku membatalkan niat kami berdua untuk menikah.

Setelah itu aku bahkan lari meninggalkan pacarku karena sakit hati banget diintimidasi dan diancam sampe aku nangis-nangis.

Tapi anehnya, pacarku mengaku bahwa dia nggak berkata-kata kasar. Dan aku lupa kalau suara pacarku tuh ada cempreng-cemprengnya. Bukan berat dan tebal gitu.

Pacarku juga tipikal orang yang sayang banget sama perempuan yang dicintai. Kok bisa itu lo ada ancaman pembunuhan keluar dari mulutnya?

Untungnya pacar aku nggak kepancing dengan emosi aku. Dia malah mengajak aku duduk dan kami berdoa bareng. Dzikir bareng. Minta petunjuk dan perlindungan Allah.

Anehnya setelah berdoa itu, emosi dan sakit hati aku mendadak hilang. Tangisan aku juga berhenti.

Padahal aku tipikal orang melankolis loh. Orang melankolis itu kalau sudah sakit hati dan nangis, susah banget move on-nya. Susah cerianya.

Nah ini kok drastis banget perubahannya?

Pacar aku sampe heran-heran sendiri. Kecurigaan kembali mengarah ke Mr. X. Jangan-jangan ini semua hasil adu domba gaib sehingga kami jadi bertengkar terus putus secara ga baik-baik?

***

Kejadian aneh masih berlanjut nggak sampai di situ. Keesokan harinya aku masih merasakan ini badan suka tiba-tiba sakit sendiri.

Padahal nggak demam nggak kecapekan juga.

Herannya setiap pacarku selesai meruqyah, kondisi tubuh aku kembali normal.

Waktu di ruqyah pun ada reaksi yang keluar. Biasanya sih aku tiba-tiba nangis kencang sekencang-kencangnya kayak orang gila dengan suara yang beraaaat banget.

Padahal aku kalau nangis itu sesenggukan dan kalian yang tahu aku pasti ngerti kalau suaraku sebenarnya cempreng.

Sayangnya pacarku nggak setiap hari ada di Lombok. Paling dia hanya datang ke Lombok beberapa hari terus aku ditinggal pulang.

Aku cuma dipesenin sama pacarku untuk sering-sering doa dan ruqyah mandiri. Dan menjauh sebisa mungkin dari Mr. X atau orang-orang lain yang punya maksud mendekat.

Aku menurut. Setiap malam sebelum tidur aku sering melakukan ruqyah. Lucunya waktu ruqyah aku sering merasakan keanehan pada tubuh aku.

Kalau nggak aku tiba-tiba nge-fly kayak orang mabuk / ngobat, ya aku merasa badanku tiba-tiba memanjang sendiri, terus pusing. Pernah juga aku merasa kayak aku melihat sukmaku keluar dari badanku sendiri.

Keanehan masih berlanjut. Beberapa hari kemudian, aku juga merasakan tiba-tiba telapak kaki panas-panas sendiri.

Panasnya cuma sebentar, terus hilang sendiri. Beberapa hari kemudian panas lagi tiba-tiba. Terus ilang sendiri.

Waktu itu masih positif thinking. Mungkin gejala sakit. Tapi waktu aku search di Google, telapak kaki sakit itu gejala penyakit kronis loh.

Sedangkan aku kan sehat??? Nggak sakit nggak apa ...

(Belakangan aku tahu kalau kaki tiba-tiba suka panas sendiri terus hilang, itu tandanya kita sedang dikirimin santet).

****

Kejadian mulai memburuk di akhir Agustus kemarin. Tiba-tiba maag yang sudah bertahun-tahun enggak kambuh, siang itu di kantor kambuh sendiri.

Terus aku merasakan mual yang hebat banget! Saking hebatnya badan sampe agak lemes gitu.

Terus hari itu aku merasakan kayak ada keputihan keluar dari area Miss V (kelamin) aku.
Pas aku cek di kamar mandi, ternyata muncul keputihan bening berbau sangat busuk.

Aku mulai mikir, apa jangan-jangan aku sakit?

Karena mual makin menggila, maag juga makin melilit terus badan makin lemes, aku memutuskan buat kembali ke kos dan istirahat.

Di perjalanan aku pengen banget muntah-muntah. Tapi aku tahan-tahan.

Begitu nyampe kos, suhu tubuh naik dan aku mengalami demam. Area Miss V juga tiba-tiba sakiiiit banget. Kayak perih dan panas gitu.

Sesampainya di kos aku cek di kamar mandi, keputihannya makin banyak dan baunya buseeddddd busuk banget.

Aku masih positif thinking sih waktu itu. Ah mungkin sakit biasa karena kelelahan dan stress di kantor.

Akhirnya aku tidur sepanjang siang sampe sore. Punggung dan perut juga kuolesi minyak kayu putih banyak-banyak untuk mengurangi kembung dan mualnya.

Sore hari aku bangun. Maag dan mual sudah hilang. Tapi demam dan sakit di Miss V masih ada.

Anehnya, bau busuk dari Miss V itu tercium sampai keluar. Padahal aku pakai underwear dan pakai celana luar dengan bahan cukup tebal lo. Itu nggak bisa mencegah bau busuknya tercium sampai luar.

Aku cek di kamar mandi, keputihannya masih banyak. Tapi sekarang warnanya berubah kuning kehijauan kayak nanah gitu.

Karena kondisi aku belum membaik, malamnya aku memutuskan untuk cepat-cepat tidur dan berhenti kerja (btw, aku di Lombok kerjanya sampai malam yah jam 23.00).

Harapannya besok pagi kondisi sudah membaik.
Biasanya kalau sakit karena kelelahan dipakai istirahat seharian besoknya sudah sembuh.

Tapi besok paginya keadaan nggak membaik.

Keputihan makin banyak, bau makin busuk gila-gilaan, dan demam masih ada. Sakit di Miss V? Makin nambah! Bahkan pagi hari aku cek mulai ada sedikit bercak merah darah di celana.

Pagi itu mulai panik deh. Pikiran sudah macem-macem. Jangan-jangan ini kanker? Jangan-jangan ini kista? Jangan-jangan ini tumor?

Aku langsung telepon pacar aku dan nyeritain kondisi aku pagi itu. Pacar aku sama khawatirnya kayak aku, dan meminta aku untuk segera pulang ke Surabaya secepatnya. Dia berjanji akan segera bawa aku ke RS Siloam untuk medical check up. Kalau perlu di-tes lab sekalian untuk berjaga-jaga kemungkinan kanker.

Akhirnya aku pesan tiket pesawat jurusan Lombok --> Surabaya dengan penerbangan malam.

Hari itu walau Miss V semakin sakit, aku masih bisa berjalan normal. Bahkan ke airport sendirian saja sambil nenteng 2 tas berat masih bisa.

Malam itu alhamdulillah penerbangan lancar tanpa delay. Aku juga masih ada kekuatan buat jalan sendiri dari pintu masuk ke boarding room, antri di boarding room, sampai jalan sendiri ke pesawat sambil bawa 2 tas besar.

Kejadian nggak enak mulai terasa lagi saat di Bandara Juanda.

Begitu aku keluar dari terminal, tiba-tiba keputihan muncul deras banget kayak lagi haid.

Ini tentu membuat aku nggak nyaman untuk jalan. Akhirnya setelah taruh barang di mobil, aku minta diantar pacarku ke toilet terdekat. Dengan alasan pengen pipis sekaligus ganti celana.

Di toilet bandara aku lihat keputihannya makin menggila dan membusuk.

Aku sampe meringis jijik dan takut. Duh, ini aku sakit apa lagi kok bisa separah ini?

Nah, saat di Bandara Juanda pun, karena sakit di area Miss V semakin menjadi-jadi, aku mulai mengalami kesulitan berjalan. Jalanku jadi aneh, kayak orang pincang tapi nggak pincang. Yang jelas udah ga bisa jalan normal lagi karena efek sakitnya.

Keesokan paginya, aku dibawa ke RS Siloam sama pacar aku untuk diperiksakan ke dokter.

Sampai di dokter, dokternya pun bingung. Sebab di bagian luar Miss V aku ada luka cukup gede, diameternya 1 cm dan itu yang menyebabkan aku keluar bercak darah dan nggak bisa berjalan normal.

Karena ada luka itu, mulai lah aku diinterogasi, sudah melakukan hubungan seks atau belum. Sebab lukaku ini biasanya didapat dari hasil hubungan seks yang kasar.

Lah padahal aku nggak melakukan???? Aku juga nggak habis diperkosa?????

Terus luka itu datangnya dari mana dong???

Aku bahkan sampe sumpah-sumpah di depan pacarku bahwa selama di Lombok kemarin aku nggak nakal sama laki-laki (Ya ampun sampe segitunya pakai sumpah-sumpah segala T.T)

Soal keputihan, dokternya nggak mendiagnosa ada yang aneh. Kemungkinan karena aku kelelahan atau stress.

Tapi secapek-capeknya aku nggak pernah lo keputihan sampe warnanya kayak nanah gitu :(

Paling cuma demam tinggi dan nggak kuat jalan aja...

Ya sudah, soal pemeriksaan medis kami nggak mikir lebih jauh. Karena dokter juga nggak merujuk untuk tes lab, kami juga batal melakukan hal itu.

Obat dari dokter kami tebus. Itu pun lebih banyak ke penyembuhan lukanya.

***

Pulang dari dokter aku sama pacarku diinapkan di sebuah hotel di Surabaya. Sebab rencananya aku akan ditaruh di kos supaya dekat kalau mau ke mana-mana. Lagipula kalau ngekos, aku nggak perlu merepotkan saudara. 

Sambil cari kos, aku diinapkan dulu di hotel. Sebab di hotel suasananya tenang. Jadi aku bisa fokus istirahat dan pemulihan. Kalau di rumah kakakku banyak orang dan ada ponakan yang masih sekolah.

(Aniway aku memang nggak tinggal sama ortu yah sejak balita)

Perjalanan ke kos, mulai lah keanehan terjadi lagi. Aku merasa kesakitan di tangan dan kaki. Rasanya tangan dan kaki kayak berkali-kali ditusuk pakai tusuk sate, di beberapa titik berbeda.

Saking sakitnya aku sampe nangiiiissss doang sepanjang perjalanan.

Begitu sampe hotel, pinggang aku kesenggol tangan pacarku. Tapi aku langsung teriak-teriak kesakitan. Rasanya kayak pinggangku dicubit pakai tangan yang tajam gitu.

Pacarku curiga lagi deh. Jangan-jangan sakitku ini karena disantet. Nggak pikir lama dia langsung ruqyah aku.

Aku bingung karena saat ruqyah itu aku nangis teriak-teriak kayak orang gila dengan sendirinya. Suaranya juga berat kayak bukan aku.

Dalam hati aku cuma mbatin "Loh kok nangis sih? Hei stop dong! Ntar kedengaran orang di luar kamar dikira kekerasan lagi!"

Tapi semakin lama pacar aku baca doa dan dzikir, semakin kencang aku nangis dan nggak bisa distop.

Tangisan aku baru kelar waktu proses ruqyah berhenti. Berikut rasa sakit yang tadi ada (sakit kayak ditusuk lidi sama kesenggol) ikutan hilang.

Pacar aku juga tanya "Gimana rasanya sekarang?"
"Biasa-biasa aja sih..."

Yah emang biasa-biasa aja... Udah mulai rileks!

"Terus tadi yang nangis bukan kamu kan?"
Jelas bukan lah! Wong aku nggak pengen nangis kok!

Karena demam dan sakit di area Miss V masih ada (semakin hari semakin parah sakitnya), maka aku diminta untuk istirahat (tidur) setelah minum semua obat.

Kemudian aku ditinggal...

Keesokan harinya, demam makin tinggi. Aku juga mulai mengalami kesulitan bangun dari tempat tidur.

Kerjaanku hanya baringan. Entah telungkup entah telentang.

Yang jelas hari itu aku nggak bisa duduk dan sulit banget buat berdiri. Kalau aku duduk dan berdiri (apa lagi jalan) rasanya Miss V itu perih dan terbakar banget, sumpah, sakitnya pakai banget!

Keluarga akhirnya menyarankan untuk ruqyah. Siapa tahu setelah diruqyah ada kesembuhan.

Akhirnya malamnya mbak aku dan pacarku sepakat mengantar aku ruqyah.

Malam itu aku kesakitan banget waktu jalan menuju rumah mbak aku sebelum pergi ke ustad yang ngeruqyah. Saking sakitnya aku sampe nangis waktu mau turun dari mobil dan harus dipapah.

Selama proses ruqyah pun ada reaksi yang terjadi. Aku kembali nangis dan mual-mual.

Kata ustad yang meruqyah, kemungkinan aku positif terkena sihir jenis pelet dan santet, melihat dari gejala dan kronologi yang aku ceritakan. Untuk peletnya kemungkinan itu jenis sihir yang keluar melalui media mata.

Sebab selama beberapa minggu terakhir, jika aku ketemu Mr. X aku sering lihat dia tatapannya ke aku tajam dan fokus banget. Setelah itu jantung aku berdebar-debar sendiri, lebih tepatnya berdetak kencang kayak orang habis olah raga.

Pacar aku juga pernah mergokin, Mr. X ini pernah suatu ketika melihat ke aku dengan tajam dan fokus banget. Lalu beberapa detik kemudian nafas aku berubah kayak orang lagi horny dan kayak orang grogi gitu (tapi aku nggak sadar waktu diceritain).

Ruqyah pun berlangsung dan berjalan normal.

Anehnya setelah ruqyah selesai, aku kembali bisa jalan secara normal!

Duduk juga bisa dengan normal! Bahkan sujud juga bisa!

Untuk ngecek kondisi bahkan ustadnya meminta aku untuk loncat-loncat segala.

Bisa lo!!!
Padahal sebelumnya untuk duduk saja sakit banget!
Keputihan juga berhenti keluar!
Kan aneh?

Tapi waktu itu aku lega banget karena aku kira aku sudah sembuh. Memang sih demam masih ada. Tapi sakit di Miss V dan keputihan sudah mulai stop.

Malamnya, aku diantar kembali ke hotel untuk istirahat.
Tapi waktu perjalanan ke hotel, tiba-tiba maag aku kambuh dengan hebat.

Saking sakitnya ini perut aku sampe nggak bisa duduk dan akhirnya harus berbaring di jok belakang mobil.

Dini hari sekitar jam 2 pagi, aku juga terpaksa bangun dari tidur. Karena tiba-tiba Miss V aku sakit menggila, perih, dan panasnya nggak keturutan.

Aku sampe nangis kesakitan dan kesulitan gerak.

Aku juga heran, kok sakit lagi?
Padahal tadi nggak apa-apa deh setelah ruqyah.
Atau jangan-jangan obat dari dokter nggak berguna?

Besok paginya, aku kesulitan bangun lagi dari tempat tidur. Badan juga demam lagi. Terpaksa tiduran doang sampe siang.

Siangnya, aku terbangun. Sakit di Miss V sudah mulai berkurang walau keputihannya masih deras.
Aku coba buat duduk, sudah mulai bisa.

Nafsu makan juga mulai ada. Mumpung mau makan, aku order lah makanan di hotel.

Setelah makan mulai agak fresh nih badan. Aku coba buat jalan-jalan, eh bisa... Walau harus pelan-pelan.

Pacarku kuberi kabar ini dia seneng banget.
Malamnya aku dijemput untuk melihat kos-kosan di sekitar hotel.

Sore itu aku juga udah kembali ceria dan bisa diajak cerita-cerita.

Tapi malam itu keanehan kembali muncul.

Baru saja aku keluar sama pacarku dari hotel, tiba-tiba aku mengalami mual-mual, sampe hampir muntah rasanya.

Aku sampai minta diantar kembali ke hotel sama pacarku karena nggak tahan sama mualnya.

Pacar aku kebingungan. Padahal tadi sudah enakan loh, kok mendadak sakit lagi?

Pacar aku kembali curiga. Jangan-jangan santetnya datang lagi?

Lalu aku diruqyah. Saat di tengah-tengah proses ruqyah itu ganti pacarku yang mual-mual, lalu dia muntah-muntah sampai lemes.

Sedangkan mual-mual di badan aku hilang!

Menurut pengakuan pacarku, saat dia meruqyah aku, dia merasakan ada energi negatif berpindah ke badannya.

Masuk lewat telapak kaki, rasanya panas. Terus naik ke perut. Di perut jadi mual-mual terus dia muntah sampai lemes.

Setelah berkali-kali muntah, pacar aku kembali ke rumahnya.

Aku? Malam itu aku mengalami sakit yang luar biasa di Miss V aku. Saking sakitnya aku cuma bisa nangis kesakitan, terkapar di atas kasur nggak bisa gerak sama sekali.

Saking sakitnya juga aku nggak bisa gerak di atas kasur. Bahkan untuk menggeser badanku aja ga bisa.

Akhirnya posisi badanku tidur sembarangan dan aku nangis kesakitan sampai kelelahan.

Terus aku ketiduran karena nggak kuat dan kecapekan nangis.

Besoknya aku semakin sulit bangun dari tempat tidur. Aku juga nggak bisa jalan lagi.

Kalau jalan, rasanya Miss V aku sakit, perih banget sampe bikin aku pengen nangis rasanya.

Tapi pagi itu kupaksain jalan ke restoran hotel karena aku juga harus sarapan.

Baru duduk berapa menit di kursi restoran, aku nggak bisa berdiri.

Kalau berdiri rasanya di Miss V aku sakit gila-gilaan, kali ini sakitnya kayak ada banyak banget jarum kecil-kecil di dalam yang nusuk ke mana-mana.

Aku sampai nangis kesakitan karena nggak bisa berdiri. Akhirnya dengan sisa kekuatan yang ada, aku dipapah ke kamar dan ditidurkan di atas kasur.

Siangnya, pacar aku menjemput. Karena belum dapat kosan, aku dikembalikan ke rumah mbak kandung aku di Sidoarjo. Harapannya, dengan dekat keluarga aku jadi punya tambahan motivasi buat sembuh.

Toh di rumah banyak saudara, kalau sewaktu-waktu ada gangguan masih ada yang bisa nolongin.

Karena aku masih nggak bisa duduk, aku ditidurkan di jok belakang mobil.

Sakit kayak ditusuk-tusuk banyak jarum di dalam Miss V masih ada. Keputihan masih banyak banget dan berbau busuk. Suhu badan juga masih tinggi.

Sesampainya di rumah, sepi nggak ada siapa-siapa.
Aku juga tiduran sepanjang hari di kamar karena nggak kuat sama sakit dan demamnya.

Sorenya mbak aku pulang bareng anaknya yang masih SMP. Dia heran banget kenapa dokter nggak kasih antibiotik dan anti nyeri. Padahal sudah didiagnosa aku ada luka infeksi di Miss V sampai demam dan kesakitan.

(Standar medis kalau ada luka / infeksi yang menyebabkan demam, selalu ada antibiotik yang diberikan).

Padahal Rumah Sakit sebesar Siloam loh. Dokternya bisa sampe lalai nggak kasih anti nyeri dan antibiotik (atau jangan-jangan memang disetting begitu sama setan yang jadi media santet biar aku nggak bisa diobati?)

Aku jadi ingat, salah satu ciri-ciri orang terkena santet adalah kalau berobat ke dokter, dokter tidak bisa menemukan penyakit spesifiknya. Kalau nggak salah diagnosa yah dibilang baik-baik saja, alias nggak sakit apa-apa.

Mbak aku pun menyarankan aku untuk kembali ke dokter yang sama dan menanyakan soal antibiotik.

Sore itu karena ponakanku sudah datang dan aku menempati kamarnya, aku berpindah ke sofa ruang tamu sambil ganti suasana. Di sana aku tiduran.

Selepas magrib, tiba-tiba aku pengen pipis (selama sakit aku jarang banget pipis).

Aku sempat bingung gimana cara berdirinya. Sebab kalau habis tiduran terus duduk, aku pasti kesakitan. Tapi kalau nggak segera pipis juga bahaya.

Akhirnya aku paksakan diri buat bangun. Tapi baru angkat badan buat duduk, aku merasakan sakit yang kuat banget. Rasanya dari dalam Miss V itu kayak ditusuk puluhan jarum dari dalam.

Teriak deh aku karena kesakitan, sampe nangis.

Keponakan aku yang mendengar aku teriak kencang sampe keluar dari kamarnya. Dia bingung waktu lihat aku sudah nangis kesakitan sampe ingus-ingus dari hidung pada keluar. Aku cuma bisa pegangan sofa sambil nangis. Keadaan waktu itu kacau banget.

Dia sempat nanya "Bun, kenapa?"
(Ponakanku ini keturuan orang Medan, jadi manggil tante dengan sebutan bunda).

Aku jawab sambil sesenggukan "Sakit"
"Sakit di bagian mana?"
"Tempat pipisnya sakit...." (Ini aku jawab sambil sesenggukan dan nangis kesakitan)

Pakai sisa tenaga yang ada, aku berusaha berdiri dan jalan ke belakang ambil handuk.

Aku harus bisa pipis, kalau nggak malah makin bahaya.

Tapi setiap kali aku gerak, di situ juga rasanya jarum-jarum yang di dalam Miss V ikut gerak dan nusuk + nggores ke mana-mana.

Pikiran aku mulai kacau karena kesakitan.
Di dalam kamar mandi malah lebih parah.
Sakitnya semakin dobel-dobel.

Nangis, teriak, ngeluh kesakitan aja deh sepanjang di kamar mandi.

Keponakan aku sampe ikutan panik.
Dia sampe teriak-teriak nyuruh aku keluar dari kamar mandi sambil gedor-gedor pintu.
Takut di dalam kamar mandi aku kenapa-kenapa.

Sebab dari luar kamar mandi dia cuma bisa denger suara air keran dinyalakan, terus aku berkali-kali teriak kesakitan sambil nangis. Bahkan saking sakitnya, aku sampe nggak kuat pegang gayung yang udah diisi air.
Gayungnya jatuh, nambahi suasana berisik dan panik.

Di dalam kamar mandi aku mulai sedikit demi sedikit kehilangan akal sehat. Yang terlintas di pikiran cuma wajah si Mr. X sambil ngeluh "Udah dong please berhenti! Aku kesakitan banget nih! Jahat banget sih kamu jadi orang. Berhenti dong santet-nya!"

Setelah drama kesakitan di kamar mandi selesai (aku berhasil pipis dan keluar dari dalam kamar mandi dalam kondisi kacau), aku nangis kesakitan aja sepanjang jalan.

Aku coba cari hp aku. Mulai putus asa deh.
Mulai kepikiran buat menyakiti diri sendiri kayak orang gila saking ga kuat nahan sakitnya.

Kalau misal di skitar aku ada silet, mungkin aku sudah silet-silet Miss V aku sendiri karena strees dan ga kuatnya sama sakitnya.

Sambil nangis-nangis aku telepon pacar aku sambil bilang "Mas, kamu tahu kan siapa pelakunya? Bawa dia ke Surabaya! Bawa dia ke sini! Biar dia tahu gimana sakitnya. Biar aku yang bicara baik-baik sama dia buat berhenti nyantet. Aku udah nggak tahan..."

Pacar aku nggak mengizinkan aku buat membawa pelaku ke sini. Sebab dia khawatir pelaku adalah orang yang sangat licik. Kami juga nggak ada bukti konkret yang menunjukkan kalau dia adalah pelakunya.

Selama ini tuduhan pelaku mengarah ke dia berdasarkan kronologi dan gelagat-gelagat aneh pelaku di depan aku yang menurut aku dan pacar aku nggak wajar banget.

Karena pacar aku nggak mengizinkan, aku mulai putus asa. Sambil nangis kecewa + kesakitan, aku mulai berdoa sendiri.

Baca Al Fatihah, Al Falaq, Al Ikhlas, An Nas.
Terus aku bilang "Ya Allah, aku ini milik-Mu. Bukan milik orang lain. Badan dan pikiran ini milik-Mu. Cuma Allah yang berhak menentukan kapan aku sehat dan sakit, kapan aku bahagia dan harus sama siapa aku bahagia. Bukan manusia lain yang menentukan."

Terus aku usapkan ke area yang sakit.
(Saking putus asanya deh .....)

Anehnya sakitnya tiba-tiba hilang!

Loh kan aneh?
Habis dibacain doa kok hilang???

Berarti bener dong sakit aku selama ini karena santet???

Lalu setelah itu aku bisa kembali berjalan walau belum 100% normal.

Aneh deh!

Aku coba buat duduk. Nggak sakit loh!
Buat sujud, buat solat full, enggak sakit juga!
Lancar jaya!

Kan aneh!!!

Emang bener-bener sakit karena santet itu aneh!

Semalaman itu aku duduk aja di sofa sambil mikir-mikir.
Mbak aku yang barusan datang habis kerja juga ikutan panik dan bingung, karena anaknya telepon katanya aku teriak-teriak kesakitan dari tadi.

Sempat mau dilarikan ke Rumah Sakit untuk penanganan medis, tapi aku menolak.
Sebab aku merasa baik-baik saja.

Lalu mbakku kuceritakan kronologi kesakitanku sejak selepas magrib tadi.

Mbakku juga nge-Whatsapp ustad yang kemarin neg-ruqyah aku. Gimana nih pengobatan kalau santetnya datang lagi?

Ustadnya cuma bilang "Kalau sakitnya muncul, baca saja Al Fatikhah, Al Falaq, Al Ikhlas, An Nas terus tutup mata, konsen ke area yang sakit. Kalau ada objek aneh terlihat segera cabut dan buang. Bisa jadi itu media santetnya."

"Terus sampai kapan pak adek saya harus begini?"

Ustadnya cuma jawab,"Ya sampai pihak sana bosan melakukan santet. Selama pihak sana tidak berhenti ya rasa sakit itu akan terus muncul. Tahan-tahanin saja."

Alamak .... :(

Dilihat dari pelakunya sih sepertinya dia nggak bakal berhenti nyantet.

Dan beneran kan. Dini hari jam 2, rasa sakit menyerang lagi. Miss V aku kembali sakit, panas, dan perih luar biasa.

Sampai aku terbangun dari tidur.

Selalu deh serangan sakit itu munculnya kalau nggak habis magrib, sebelum tidur, yah dini hari.

Tapi aku buat solat tahajud saja. Minta sama Allah untuk segera disembuhkan. Lagipula karena serangan itu nggak separah magrib tadi, aku coba untuk ignore.

Tapi besoknya, aku kembali nggak bisa jalan :(

Sakitnya gila-gilaan. Mulai lah putus asa kembali.
Sekarang sudah berubah pengen bunuh diri saja cepat-cepat. Biar berakhir semua penderitaan.

Aku juga berkali-kali kayak ada bisikan "Percuma kamu solat. Percuma kamu dekat sama Allah, santetmu nggak akan sembuh. Nggak guna."

Pacar aku sempat telepon ke teman dia orang Sunda, yang pernah mempelajari ilmu santet. Dia coba cari tahu apa benar santet bisa menyebabkan seseorang sakit dan terluka. Sebab di hidup dia, baru kali ini dia ketemu pengalaman mistis secara langsung seperti ini.

Dan jawaban temannya benar-benar membuat pacar aku miris dan emosi.

"Jangankan luka di Miss V, mas. Selaput dara saja bisa dijebol kok pakai santet. Biar korban nggak perawan lagi. Itu sistemnya biasanya pakai jin. Jadi korban ditumbalkan ke sebuah jin untuk diperkosa secara goib. Bangun-bangun si cewek sudah sakit / pendarahan. Biasanya ini dilakukan sama lawan jenis yang cemburu atau sakit hati sama korban. Biasanya karena mau ditinggal menikah atau pernah ditolak, sehingga dia membalaskan sakit hatinya dengan cara santet."

Jahat banget kan si pelaku...

***

Sorenya bapak dan ibu aku mendatangi rumah mbak.
Buat ngecek bagaimana kondisi aku.
Sempat mau dibawa berobat ke orang yang bisa nyabut santet. Tapi aku menolak.

Aku bilang "Aku lawan saja pak sampe mati."

Padahal dalam hati aku sudah berpikir untuk cepat-cepat bunuh diri saking depresinya.

Bapakku nggak menggubris penolakan aku. Beliau akhirnya pergi.

Malamnya aku dapat berita dari kenalan bapak yang bisa melihat goib. Katanya aku positif disantet.

Pelakunya Mr. X.

Aku disantet dengan cara dimasuki puluhan ulat gaib ke dalam Miss V dan leher rahim. Ulat ini yang menggigit Miss V aku sampai timbul luka dan juga keputihan.

Jadi bagian dalam juga digigitin sampai busuk dan bernanah. Lalu nanahnya keluar dengan deras dan berbau busuk.

Ulat-ulat ini katanya juga bertelur dan beranak pinak di dalam tubuh aku. Jika bagian Miss V dan leher rahim sudah busuk, ulat ini akan naik dan menyebar ke organ tubuh lain.

Sasaran utamanya sumsum tulang belakang. Kalau sumsum tulang belakang digigit, aku bisa lumpuh total sampai akhirnya meninggal.

Motif pelakunya jelas karena sakit hati. Tiba-tiba ada laki-laki lain yang mau menikahi aku dan dia sakit hati. Sebab semenjak ada pacar aku, sikap aku ke dia berubah dan barang-barangku kutarik semua.

Pelaku takut ketika aku menikah, dia nggak bisa menikmati aset-aset yang aku hasilkan lagi. Dia juga cemburu dan ga rela aku diambil cowok lain.

Karena itu organ reproduksi aku dirusak biar membusuk. Jadi aku nggak bakal bisa nikah, apalagi punya anak.

Jahatnya maksimal ....

****

Sampai hari ini aku masih sering merasakan keanehan-keanehan di badan aku.

Mulai dari tiba-tiba kaki sakit sendiri kayak ditusuk, sampai kaki tiba-tiba panas sendiri.

Menurut pengakuan teman bapak yang bisa lihat, ketika kaki aku panas, itu tandanya pihak Mr. X sedang mengirimkan santet.

Berarti, pihak sana nggak menyerah sampai sekarang...

Setiap sakit aku cuma bisa dzikir dan doa.
Berharap semoga diangkat sakitnya oleh Allah dan aku bisa sembuh total.

Ternyata rasanya mati pelan-pelan itu seperti ini ...

Sampai hari ini juga aku jadi sering melihat penampakan-penamapakan aneh yang sebelumnya nggak pernah kelihatan.

Aku nggak tahu sampai kapan drama santet menyantet ini berakhir ...

Mumpung masih bisa nafas, mungkin ini karma karena dulu aku juga pernah menyinggung orang lain.

Aku minta maaf...
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10211272130278182&id=1807325754
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar