--> Skip to main content

Tips Ramadhan. Atur minum agar ginjal sehat.

RAMADHAN #4: TERSIKSA KEBELET PIPIS TIAP BA'DA SUBUH?
Karimah Muhammad. Clinical Pharmacist. 
CPE Alumni ITB

Pernah merasakan tersiksa kebelet pipis waktu berangkat kantor di bulan Puasa? Apalagi kalau jalanan lagi luar biasa macet. Atau antrian panjang di toilet stasiun / pombensin? Tiap hari selama sebulan?
Hmmmm……Ramadhan tak semestinya menyiksa seperti ini. Pasti ada yang salah. Itu gunanya Islam mengajarkan untuk memiliki iman dan ilmu secara bersamaan, agar saling melengkapi. 

Mari kita pelajari fungsi ginjal, yang paling bertanggung jawab atas keinginan buang air kecil itu. Ginjal mempunyai 3 fungsi: 
**  FILTRASI: menyaring darah dan zat-zat terlarut di dalamnya yang berukuran kecil.
** REABSORPSI: menyerap kembali cairan (plasma) dan zat-zat terlarut yang masih dibutuhkan.
** EKSKRESI: mengeluarkan kelebihan cairan dan dan zat-zat terlarut yang sudah tidak dibutuhkan lagi, atau terdapat dalam jumlah berlebih. Proses inilah yang menghasilkan air seni. Rasa kebelet pipis muncul jika kantung kemih (bladder)👇 sudah terisi penuh.

Untuk menjalankan ketiga fungsi di atas ginjal memerlukan energi (kalori). Dan energi kita paling banyak tentu sesaat setelah sahur. Karena setelah itu selama 13 jam berikutnya tidak ada kalori sama sekali yang masuk. Jadi ginjal "kejar setoran" dengan bekerja ekstra keras setelah sahur. Salah satu efek kerja keras yang kita alami adalah EKSKRESI atau buang air kecil yang cukup sering di sekitar jam 6-7 pagi. Bagi yang sahurnya lebih awal, efek ini sudah "menerjang" tidak lama setelah shalat Subuh. Ketika suatu hari saya mampir shalat Subuh di Masjid Pondok Indah, yang dilanjutkan dengan ceramah ba'da Subuh, kulihat antrian di toilet perempuan amatlah panjangnya. Dan semua mengekspresikan "kebutuhan yang sangat mendesak". 

Selewat jam 10 pagi, seiring dengan sudah tidak adanya lagi pemasukan air minum, dan cadangan energi yang mulai berkurang, umumnya kebutuhan untuk buang air kecil sudah sangat mereda. Aktivitas ginjal sudah slow down. Ba'da shalat Dzuhur rasanya sudah tidak butuh ke toilet lagi. Aktivitas filtrasi, reabsorpsi dan sekresi ginjal mencapai titik terendah. Kenapa?
* Karena sudah lebih dari 6 jam tak ada setetes pun air yang kita minum
* Kelebihan air dan "sampah-sampah" zat terlarut di dalam darah sudah hampir semuanya telah dibuang. 
* Cadangan energi tubuh kita sudah sangat jauh berkurang.
Ini artinya di jam-jam tersebut ginjal bisa beristirahat untuk sementara, karena tidak ada urine yang terbentuk dan perlu dikeluarkan.  
Itu sebabnya puasa juga sering disebut bermanfaat sebagai salah satu proses detoksifikasi, karena selama setengah hari organ-organ yang berurusan dengan proses per-kemih-an itu boleh rehat sejenak. Setelah "sampah-sampah" dan kelebihan zat terlarut "disapu bersih" di pagi hari. Bersama urine anda juga dibuang kelebihan zat ureum, creatinine, asam urat, phosphat, natrium, kalium, bikarbonat dan kalsium. Hal ini berbeda dengan ketika kita tidak berpuasa, ginjal akan bekerja dengan kecepatan standar, jadi urine dikeluarkan sedikit demi sedikit dalam waktu 24 jam.

Jadi, how to deal with Ramadhan?
** Bagi yang demen sahur jelang imsak: ngopi saat sahur sebaiknya ditiadakan, karena caffein mempunyai efek samping merangsang urinasi. Ngopi diganti dengan ngeteh. Kalau sahurnya jam 2 pagi mah boleh saja, karena efek urinasi terjadi saat masih di rumah. 

** Ajaran sejak kecil: minum yang banyak sebelum Imsak, karena nanti seharian nggak bisa minum. Dan disinilah kesalahannya. Dengan ilmu orang juga perlu mengatur urusan minum ini. Jangan lagi minum segelas penuh air sesaat sebelum Imsak atau Subuh, dengan alasan: "Habis ini kan udah nggak boleh minum lagi". Ginjal mempunyai kemampuan yang hebat untuk mengatur 5 liter darah yang ada di dalam tubuh kita: kapan dan berapa banyak yang harus dibuang sebagai air seni. Jadi anda cukup menggeser waktu minum itu menjadi saat berbuka hingga sebelum tidur. Minumlah banyak-banyak setelah berbuka, untuk "membayar" kekurangan suplai air minum selama 13 jam sebelumnya. Misal: segelas setiap 30 menit atau tiap jam. Ketika sahur minumlah secukupnya. Kebutuhan cairan tubuh anda TETAP akan terpenuhi dengan baik. Dan yang penting: tidak perlu lagi sengsara setiap berangkat ke kantor. 
Bagaimana dengan siang hari: apakah nanti tidak akan kehausan atau mengalami dehidrasi? Tulisan sebelumnya sudah menjelaskan bahwa: ketika kita membaca niat puasa, kita berpesan kepada hypothalamus untuk mengatur segala sesuatunya dengan baik. Dan hypothalamus akan selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Milyaran orang di muka bumi sudah membuktikan itu selama lebih dari 1.400 tahun.

"Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu di antara kamu."
Al Mujadilah 11

KM. 27 April 2019
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar