--> Skip to main content

Tips ramadhan untuk penderita diabetes suntik insulin.

RAMADHAN #7: KAPAN SEBAIKNYA MENYUNTIKKAN INSULIN?
Karimah Muhammad. Clinical Pharmacist. 
CPE Alumni ITB

Selain perubahan aturan minum obat diabetes selama bulan Puasa, maka aturan baru penyuntikan insulin ini juga merupakan hasil ijtihad keilmuan saya.Korps marketing produk insulin sila comment if you want to.

Penderita diabetes tipe 1 yang harus menyuntikkan insulinnya setiap hari. Atau penderita diabetes tipe 2 yang perlu menyuntikkan insulinnya karena kadar gula darahnya terlalu tinggi, tidak terkontrol, atau tengah menderita sakit, berikut adalah aturan penyuntikan insulin selama bulan Puasa.

Insulin long-acting yang hanya perlu disuntikkan SATU KALI SEHARI: Lantus Solostar. Lantus biasanya disuntikkan MALAM HARI setelah makan, selama bulan Puasa perlu diubah menjadi setelah makan sahur. Alasannya:

** Lantus dibuat dengan meniru pola sekresi insulin BASAL, bukan terstimulasi. Insulin basal dikeluarkan dari organ pankreas sepanjang hari dan malam, tanpa mempedulikan adanya makanan. Jumlah insulin yang dikeluarkan relatif stabil: 5-15 mikroU/mL darah. Insulin yang dikeluarkan dalam pola basal ini akan menentukan kadar gula darah PUASA.

** Lantus ditujukan untuk mengatur kadar gula darah puasa pagi hari, bukan kadar gula darah setelah makan. Dengan penyuntikan malam hari, yang sudah tidak ada lagi pemasukan kalori, penyuntikan Lantus diharapkan memberi efek sesuai dengan yang diharapkan pada gula darah puasa pagi keesokan harinya. 
Pada saat bulan Ramadhan, pemeriksaan kadar gula darah puasa dilakukan pada siang atau sore, bukan pagi hari. Jadi penyuntikan Lantus pada saat sahur akan memberikan efek pada kadar gula darah puasa tersebut. Jika disuntikkan malam hari, maka efeknya terhadap kadar gula darah puasa justru sudah hampir habis (selesai).

** Lantus adalah produk insulin dengan "peakless" profile. Berapa pun dosis yang disuntikkan. Artinya tidak pernah ada puncak kadar insulin di dalam darah. Jadi tidak ada penurunan kadar gula darah secara drastis atau agresif selama 24 jam kerja Lantus. Jam berapa pun Lantus disuntikkan

Bagaimana dengan risiko hipoglikemia di siang atau sore hari? 
* Waktu penyuntikan Lantus tidak berhubungan dengan risiko hipoglikemia, sekali lagi karena Lantus dibuat dengan "peakless" profile dan mengikuti pola sekresi insulin basal, yang berkadar rendah namun berlangsung terus-menerus selama 24 jam. Hal ini berbeda dengan pola sekresi insulin terstimulasi, yang berkadar tinggi dan berlangsung cepat dan singkat selama beberapa jam (lihat gambar).

* Risiko hipoglikemia pada kasus penyuntikan insulin, baik Lantus maupun produk lain, umumnya terjadi karena 2 hal: 
♧ Salah memutar dosis indikator sehingga unit yang disuntikkan terlalu besar.
♧ Terlupa atau malas makan setelah menyuntikkan insulin. Dalam hal Lantus, syarat pertama agar pasien bisa mendapatkan obat ini adalah: MEMPUNYAI POLA MAKAN YANG TERATUR. Mereka yang pola makannya tidak teratur tidak qualified untuk mendapatkan Lantus. Artinya selama bulan Puasa pasien juga tetap perlu sahur dan berbuka seperti biasa. Tidak boleh misalnya hanya sahur dengan segelas air putih atau segelas teh tawar. Atau menunda berbuka hingga setelah shalat tarawih.
♧ Lantus disuntikkan SETELAH MAKAN. Jadi risiko lupa atau terlambat makan otomatis ditiadakan.

Jadi SELAMA BULAN RAMADHAN: suntikkan Lantus segera setelah selesai makan sahur.

Produk-produk insulin rapid-acting dan short-acting, yang perlu disuntikkan SESAAT MENJELANG MAKAN: suntikkan seperti biasa. Contoh: Apidra, Humalog, Insuman Rapid, Actrapid HM, NovoRapid, Humulin R, Humalog. Ingat, selambat-lambatnya 15 menit setelah menyuntikkan produk ini, segeralah makan sahur atau berbuka. Produk-produk ini dibuat dengan meniru pola sekresi insulin terstimulasi, yang hanya dikeluarkan ketika kita makan. Pola ini menghasilkan kadar insulin yang jauh lebih tinggi dari kadar basal (kira-kira 7 kali lipat), yaitu 60-80 mikroU/mL. Terlambat makan bisa menyebabkan timbulnya efek samping hipoglikemia.

KM. 30 April 2019.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar