--> Skip to main content

Tips untuk anak belajar bicara diusia 15 bulan keatas.

Hello mommy dan popy.
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kita bersosialisasi. Dengan siapapun dan kapanpun. Melalui komunikasi kita bisa menemukan banyak hal. Misalnya saja berbicara dengan anak adalah hal yang mengasikan kita, bahkan bisa dijadikan sebagai obat penat setelah beraktivitas ketika kita mendengarkan cerita dari anak kita mengenai kegiatan dia selama seharian.

Bahkan ketika anak kita masih bayi pun, saat bayi kita baru bisa "aoh"aoh" juga kita akan merasa tenang dan senang untuk mengajak ngobrol bayi kita tersebut. Apalagi kalau sudah bisa bercerita sendiri. Tentu kita lebih senang lagi.

Tips untuk anak belajar bicara diusia 15 bulan keatas.
Tips untuk anak belajar bicara diusia 15 bulan keatas.

Nah untuk tulisan kali ini yang akan saya angkat adalah bedah kasus atas pertanyaan "Aku mau tanya,anak ku umur 1 th 4 bln,dia belom bisa ngomong,dia bisa nya "ah(ayah),mamam,papah,mamah,apakah msh normal ya bun..jadi wory"

Jadi apakah wajar bisa anak dengan usia 1 tahun lebih bahkan menjelang 2 tahun belum bisa bicara? Jawabanya bisa wajar bisa tidak.

Bisa wajar jika memang dalam keluarga atau dalam sehari-hari tidak atau kurang berkomunikasi dengan anak. Apalagi jika anak kita sudah dikenalkan dengan yang namanya gadget. Dikenalkan dengan TV selama seharian yang penting anak anteng. Walaupun saya ga bilang bahwa itu buruk, tapi banyak kasus anak telat ngomong karena perkembangan otaknya terlambat karena terlalu banyak main gadget.

Lalu bagaimana cara atau tips untuk belajar bicara pada anak usia 1 tahun keatas?

Yuk, kita liat disini 4 Cara Melatih dan Menstimulasi Anak Berbicara:

1. Giat Ajak Si Kecil Berkomunikasi

Sejak bayi, orangtua harus sudah mulai senang mengajak si kecil berinteraksi dan berbicara kapanpun dan dimanapun. Saat si kecil sedang memegang benda ajak ia berbicara dengan memberi tahu benda tersebut. Ajak juga si kecil untuk mengetahui nama-nama benda di sekelilingnya, dengan cara menunjuk dan memberi tahu nama benda tersebut.

Dengan seringnya ibu mengajak si kecil mengobrol ini akan membantu agar si kecil menjadi lebih komunikatif.

2. Latih Bicara Dengan Cara yang Menyenangkan

Ini cara yang paling membuat si kecil menjadi lebih tanggap dalam mendengarkan apa yang kita ucapkan.

Menghibur disini bukan hanya sekedar mengajaknya bermain tetapi memberi pelajaran yang membuatnya si kecil nyaman dan lebih terhibur sehingga lebih cepat lagi merangsang kemampuan berbicara.

Contohnya:

1. Mendongeng

Ajak si kecil mendengarkan dongeng, lalu gunakan mainan anak, boneka tangan atau benda apapun yang bisa menjadi media edukatif yang mudah diserap si kecil.

Fungsinya tentu bisa lebih menarik perhatian, menambah kosa kata lewat kata-kata yang kita ucapkan sehingga merangsang si kecil lebih bersemangat untuk meniru apa yang Ibu atau Ayah ucapkan.

2. Menyanyi Untuk Si Kecil

Ya, dengan menyanyikan lagu-lagu pada saat menggendongnya, mengajak tidur, dan mandi jika ini dilakukan secara rutin dan terus menerus akan membuat si kecil jadi terbiasa mendengarkan. Lambat laun, ia pasti akan mencoba menirukan apa yang Ibu nyanyikan untuknya.

3. Ajak Bermain

Bermain merupakan alat bantu paling mudah saat mengajak si kecil berinteraksi. Dengan bermain ini merangsang otak anak menjadi lebih aktif lagi. Mengajak bermain dengan gambar-gambar pada flash card misalnya, benda-benda yang ada gambarnya, ini dapat menambah kosa kata pengucapannya.

Jadikan kegiatan membaca gambar pada flash card kegiatan sehari-hari dan terstruktur. Minta si kecil menirukan ucapan ibu saat menunjukkan gambar. Lalu bila dia sudah bisa menyebutkan nama-nama benda pada gambar, mintalah dia sendiri yang mengucapkan.

Lakukan hal ini selama anak ibu senang melakukannya, jika sudah mulai jenuh dan enggan menirukan lagi ajak bermain puzzle yang ada gambar-gambar yang bisa dijadikan petunjuk untuk mengajarkan si kecil menyebutkan yang ada pada gambar tersebut, misalnya "ini sa..pi.. sapi..."

4. Tanggapi Ocehannya dan Perbaiki

Si kecil sudah mulai memberi respon dan mengeluarkan suara? Jangan ragu untuk menanggapinya. Ibu bisa berpura-pura menanyakan maksud ocehannya sambil tertawa atau tersenyum. Perlihatkan wajah bahagia Ibu, kemudian lihat reaksinya.

Jangan berusaha mengerti perkataan si kecil bila dia berbicara dengan cara tidak jelas. Misalnya dia minta minum hanya dengan cara menunjukkan gelas dan berkata “maam..”. Tatap matanya dan katakan “mau makan”.

Minta si kecil memperhatikan gerakan mulut ibu dan menirukan ucapan perlahan-lahan. Lakukan terus hal-hal yang melibatkan Ibu dan si kecil dalam setiap kesempatan. Saat ia mulai menirukan suara ibu, ulangi juga kata-kata tersebut.

Apa yang ibu katakan, akan tersimpan dalam memorinya dan suatu saat si kecil akan meniru apa yang dia dengarkan, baik yang diajarkan orang tua maupun oleh orang-orang di sekitarnya. Satu hal yang paling penting adalah mengajarkan si kecil bicara dengan kata-kata yang positif, meskipun dia belum bisa bicara, karena ini akan mengasah rasa percaya diri mereka.

Agar komunikasi si kecil tumbuh dengan maksimal dan dapat berbicara dengan lancar, maka ibu harus memperhatikan segala makanan dan nutrisi penting yang wajib dikonsumsi.

Berikut ini tahapan usia anak berbicara hingga bisa mengucapkan kalimat yang mempunyai arti dan mulai bisa dipahami:

- Usia 0-3 bulan: si kecil hanya mengeluarkan suara seperti menangis dan tertawa

- Usia 4-6 bulan: si kecil akan mengeluarkan suara satu sampai dua kata dengan pengulangan, seperti ma...mama..pa..papa...

- Usia 6-9 bulan: si kecil sudah mulai bisa menggabungkan beberapa kata, misal: "Ibu makan", "Mau main" dan sebagainya.

- Usia 10-12 bulan: si kecil akan mengalami peningkatan bicaranya menjadi lebih aktif dan sering menirukan kata-kata yang ibu ucapkan meski belum bisa sama persis.

- Usia 1-4 tahun: buah hati ibu akan tumbuh menjadi anak yang sudah lebih pandai meniru ucapan dan lebih baik lagi dalam mengeluarkan suara sehingga ibu bisa lebih mudah memahami maksudnya.

Ciri-ciri anak terlambat bicara
Ciri-ciri anak terlambat bicara

Silahkan share artikel ini jika bermanfaat untuk kita dan orang disekeliling kita.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar